4th International Conference on Da’wah and Islamic Communication: Menyuarakan Hak-Hak dan Inklusi Disabilitas dalam Pendidikan Tinggi Islam
**Kudus, 3 Juli 2024** - Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam IAIN Kudus telah sukses menyelenggarakan 4th International Conference on Da’wah and Islamic Communication yang bertemakan "Disability Rights and Inclusion: Challenges in Islamic Higher Education". Acara bergengsi ini berlangsung pada hari Rabu, 3 Juli 2024, di Lantai 5 gedung Laboratorium Terpadu IAIN Kudus, dan menarik perhatian akademisi, peneliti, serta aktivis hak-hak disabilitas dari berbagai penjuru Indonesia dan internasional.
Acara ini dibuka dengan sambutan yang penuh makna dari Wakil Rektor 2, Prof. H. Wahibur Rokhman, S.E., M.Si., Ph.D, yang menekankan pentingnya mengangkat isu hak-hak disabilitas dalam ranah pendidikan tinggi Islam. Prof. Wahibur menyoroti peran strategis IAIN Kudus dalam mendorong inklusi dan keadilan bagi semua kalangan, termasuk penyandang disabilitas.
Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam, Dr. Hj. Siti Malaiha Dewi, S.Sos., M.Si., dalam sambutannya menegaskan komitmen fakultas untuk terus mempromosikan penelitian dan dialog mengenai inklusi disabilitas. Dr. Siti Malaiha Dewi menekankan bahwa pendidikan tinggi Islam harus menjadi garda terdepan dalam menciptakan lingkungan yang ramah dan inklusif bagi penyandang disabilitas.
Konferensi ini menghadirkan pembicara-pembicara ternama yang berbagi wawasan dan pengalaman mereka dalam bidang hak-hak disabilitas dan pendidikan tinggi Islam. Slamet Thohari, PhD Candidate dari Western Sydney University, memaparkan hasil penelitiannya tentang tantangan dan peluang bagi penyandang disabilitas dalam pendidikan tinggi di negara-negara Muslim. Assoc. Prof. Dr. Ummu Atiyah Ahmad Z. dari Director Mahathir Mohamad Institute of Thoughts (IPDM) Universiti Utara Malaysia, menyampaikan pentingnya kebijakan inklusi yang komprehensif dan implementasi yang efektif di institusi pendidikan Islam. Hari Kurniawan, S.H., dari Commissioner of the National Human Rights Commission, menyoroti aspek hak asasi manusia dan regulasi yang perlu diperkuat untuk mendukung penyandang disabilitas.
Acara ini terbagi menjadi dua sesi utama. Sesi 1 Seminar dimulai dengan presentasi dari para pembicara utama yang menyajikan pandangan mereka mengenai tantangan dan strategi inklusi disabilitas dalam pendidikan tinggi Islam. Presentasi ini diikuti dengan diskusi panel yang interaktif, memberikan kesempatan bagi peserta untuk bertanya dan berbagi pandangan.
Sesi 2 Presentasi Artikel menjadi ajang bagi para peserta konferensi untuk mempresentasikan hasil penelitian mereka. Sebanyak 97 artikel terkumpul dari berbagai universitas dan sekolah di seluruh Indonesia, mencerminkan tingginya minat dan kontribusi akademisi terhadap isu ini. Artikel-artikel tersebut mencakup berbagai topik, mulai dari analisis kebijakan, studi kasus, hingga strategi implementasi inklusi di lingkungan pendidikan Islam.
Konferensi ini tidak hanya menjadi platform untuk berbagi pengetahuan, tetapi juga mendorong kolaborasi antar institusi dalam upaya meningkatkan inklusi disabilitas. Melalui diskusi yang konstruktif dan jaringan yang terbentuk, diharapkan akan lahir rekomendasi strategis yang dapat diimplementasikan oleh institusi pendidikan tinggi Islam di Indonesia dan negara-negara lain.
Peserta konferensi, yang terdiri dari dosen, peneliti, mahasiswa, dan aktivis hak-hak disabilitas, memberikan apresiasi tinggi terhadap penyelenggaraan acara ini. Mereka berharap konferensi seperti ini dapat terus dilaksanakan secara rutin untuk menjaga momentum dalam perjuangan hak-hak disabilitas dan inklusi dalam pendidikan.
Dengan berakhirnya 4th International Conference on Da’wah and Islamic Communication, Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam IAIN Kudus telah menunjukkan komitmennya dalam memajukan inklusi dan hak-hak disabilitas. Acara ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi institusi pendidikan tinggi lainnya untuk mengambil langkah nyata dalam mendukung penyandang disabilitas, mewujudkan pendidikan yang inklusif dan adil bagi semua.