Optimalkan Kinerja Dosen, FDKI Selenggarakan Pembinaan Akademik Dosen
Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam (FDKI) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kudus mengadakan acara Pembinaan Akademik Dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam, Kamis (23/02/2023). Bertempat di Aula Gedung Rektorat lantai 3 yang dihadiri oleh jajaran pimpinan FDKI dan para dosen FDKI.
Dr. Siti Malaiha Dewi, S.Sos., M.Si., CIQaR selaku Dekan FDKI dalam sambutannya menyampaikan agar semester depan dapat meningkatkan nilai Evaluasi Pelaksanaan Pembelajaran (EPP) dengan cara memaksimalkan proses pembelajaran.
Selanjutnya, para jajaran Ketua Program Studi (Kaprodi) FDKI yang berjumlah 5 prodi yakni Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI), Bimbingan Konseling Islam (BKI), Pemikiran Politik Islam (PPI), Pengembangan Masyarakat Islam (PMI), dan Manajemen Dakwah (MD).
Kaprodi BKI Dr. Fatma Laili Khoirun Nida, S.Ag., M.Si., menyampaikan poin-poin penting seperti halnya validasi mata kuliah dengan dosen pembimbing akademik (PA) yang selalu menjadi permasalahan karena ada keluhan dari mahasiswa yang belum divalidasi oleh dosen PA.
“...tantangan kepada dosen terhadap mahasiswa kritis tahun angkatan 2016-2017 yang berjumlah 28-29 orang harus dibantu untuk segera cepat menyelesaikan perkuliahannya,” ujar Fatma Laili.
Sementara itu, Kaprodi KPI, Suciati, M.Pd., lebih menekankan pada review RPS dan review soal.
“... karena di FDKI belum ada dan harus diagendakan sendiri, sehingga nantinya bisa fokus, misalnya siapa yang fokus pada penelitian, pengabdian, dan kurikulum agar nantinya bisa saling berkoordinasi satu sama lain,” ungkap Suciati.
Lebih lanjut, Kaprodi MD Nur Ahmad, M.S.I. berharap agar para dosen prodi Manajemen Dakwah dapat membantu memberikan dukungan terhadap prodi dengan menerbitkan jurnal untuk prodi Manajemen Dakwah.
“Memang, di prodi Manajemen Dakwah tidak ada jurnal yang diterbitkan, namun dulu pernah ada. Tapi, karena ada suatu permasalahan sekarang sudah tidak ada, diharapkan para dosen MD membantu dukungan berupa tema atau menerbitkan jurnal untuk prodi MD,” tutur Nur Ahmad.
Sedangkan Kaprodi PMI, Rukhaini Fitri Rahmawati, M.Pd.I., menyampaikan bahwa prodinya baru memulai membedah RPS dengan konsorsium-konsorsium dan diharapkan untuk dosen PMI dapat menyesuaikan RPS dengan keprodian dengan mengikuti isu-isu terkini.
Terakhir, Kaprodi PPI, Dr. Ozi Setiadi, S.Sos, MA.Pol. menyebutkan bahwa permasalahan prodi PPI terkait mata kuliah yang masih sedikit sedangkan Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) sudah ada praktiknya misalnya mata kuliah survey politik dll.
“...dosen PPI dinilai aktif dalam kelas, karena tidak hanya sebagai dosen namun juga sebagai penggerak mahasiswa,” ujar Ozi. (rohim/ins)