Dalam rangka meningkatkan kemampuan penulisan dosen dalam bidang akademik, Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam (FDKI) IAIN Kudus menyelenggarakan Seminar International Lecture on Academic Writing bersama narasumber Dr. Dina Afrianty selaku Research Fellow La Trobe Law School dan President of Australia – Indonesia Disability Research and Advocacy Network ( AIDRAN ) La Trobe University Australia, Kamis (24/11/2022).

Bertempat di ruang meeting FDKI, acara ini dibuka oleh Dekan FDKI, Dr. Siti Malaiha Dewi, S.Sos., M.Si. dan diikuti oleh seluruh dosen FDKI serta dimoderatori oleh Wakil Dekan I, Dr. Ahmad Zaini, Lc., M.S.I.

Dalam sambutannya, Dekan FDKI menyampaikan rasa terima kasihnya kepada narasumber yang berkenan untuk menyempatkan waktunya berbagi ilmu dan pengalaman kepada dosen di IAIN Kudus, khususnya di FDKI.

“Terima kasih tak terhingga kepada Dr. Dina Afrianty, semoga ilmu yang diberikan bermanfaat untuk dosen di FDKI. Harapannya setelah acara ini, dosen-dosen di FDKI punya bekal penulisan sekaligus publikasi jurnal internasional dari narasumber,” harapnya.

Acara kali ini membahas tentang 3 pokok hal penting yakni penelitian, pengajaran, dan kehidupan akademik. Ada beberapa hal yang perlu dilakukan ketika melakukan penelitian yakni motivasi, pertanyaan penelitian, masalah penelitian, sumber daya, kolaborasi dan kemitraan, menulis catatan dan laporan, mengkomunikasikan penelitian, rencana publikasi, dampak penelitian.

“Beberapa sumber daya untuk melakukan penelitian ada 4 yakni pendanaan, waktu, kesempatan, kapasitas. Ada juga hal yang perlu diperhatikan saat kolaborasi dan kemitraan yaitu mitra penelitian, tantangan yang akan dihadapi, pencapaian tujuan, dan waktu untuk berkolaborasi,” papar Dr. Dina.

Lebih lanjut, Dr. Dina juga memaparkan bahwa ada beberapa hal yang harus diperhatikan ketika membuat karya ilmiah yakni hasil penelitian, data, metodologi yang jelas, argumen yang jelas, penjelasan yang detail dan kontribusi untuk pengetahuan yaitu relevan dengan disiplin yang teridentifikasi dan keterlibatan yang jelas dengan beasiswa.

"Waktu menjadi pantangan terberat ketika melakukan riset,” tutup Dr. Dina Afrianty. (putri)