Konsorsium PMI, Pengembangan Masyarakat dengan perspektif Pembangunan Sosial dan Moderasi Beragama

Blog Single

FDKI IAIN Kudus—Program Studi Pengembangan Masyarakat Islam (PMI) Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam (FDKI) IAIN Kudus mengadakan konsorsium bertema Pembangunan Sosial dan Moderasi Beragama. Konsorsium berlangsung di Ruang Meeting FDKI juga melalui Virtual Zoom Meeting pada Senin (15/08/2022).

Turut Hadir memberikan pengantar Konsorsium PMI, Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam, Dr. Siti Malaiha Dewi, S.Sos, M.Si., dengan pemateri Dr. Mubasyaroh, M.Ag. dan Feri Kristianawati, M.A. dan dimoderatori oleh Hasan Bastomi, M.Pd.I.

 

Konsorsium pemberdayaan masyarakat plural ini menggunakan 2 Perspektif, yakni dengan perspektif moderasi beragama dan pembangunan sosial.

 

Pemateri sekaligus dosen prodi PMI, Mubasyaroh, menyatakan pendapatnya bahwa moderasi beragama memiliki makna perilaku atau pemikiran untuk memilih jalan tengah dari dua perilaku, atau pemahaman yang kontras serta berlebihan yang menjadikan salah satunya tidak memihak pada pandangan sebagian.

"Moderasi beragama mengambil sikap tidak berlebihan dan tidak berpihak dalam salah satu kelompok. Tapi tetap memiliki prinsip," Jelasnya.

Ia memaparkan bahwa saat ini perlu menanamkan nilai-nilai moderasi beragama dalam dakwah pada masyarakat plural sebagai perekat masyarakat. Dengan cara membangun keberagaman dari perspektif dakwah agar masyarakat menghargai perbedaan dalam bermasyarakatan.

"Nilai-nilai moderasi beragama dan dakwah dilakukan dalam rangka menyadarkan kepada masyarakat pentingnya bersikap moderat dalam bersosial, agar terjaga kerukunan dan persatuan antar masyarakat. Nilai-nilai yang dapat diimplementasikan adalah tasamuh (toleran), tawasuth (pertengahan), tawazun (seimbang), i'tidal (konsisten), syura (musyawarah), muswah (egaliter), ishlah (reformasi), aulawiyah (mendahulukan prioritas), tathawwur wal ibtikar (dinamis dan inovatif), dan tahadhudhur (berkeadaban)," Jelasnya.

Sementara itu, dengan perspektif pembangunan sosial, Feri Kristianawati sebagai pemateri ke dua menjelaskan, pengembangan sosial memiliki tujuan menyusun tatanan masyarakat kondusif dalam tata kelola kemasyarakatan.

"Pengembangan sosial secara penggabungan aspek ekonomi dan aspek lainnya mencakup nilai-nilai sosial serta komprehensif guna mencapai kesejahteraan paripurna bagi masyarakat," ungkapnya.

Melalui strategi pembagunan sosial dari individu, masyarakat, dan pemerintah memiliki kategori penting dalam pembangunan sosial ini, yakni  pembangunan sosial sebagai pemberian layanan sosial, pembangunan sosial sebagai upaya mewujudkan nilai-nilai kemanusiaan, dan pembangunan sosial sebagai upaya meningkatkan kemampuan masyarakat mengambil keputusan dan aktualisasi diri.

"Implementasi pembangunan sosial berbasis pemberdayaan masyarakat di komunitas marginal kawasan bantaran sungai Gajah Wong Yogyakarta menghasilkan dorongan partisipasi, menumbuhkan penguatan modal sosial seperti hubungan sosial-solidaritas sosial, jaringan sosial dan keswadayaan diantaranya warga, instituisi, altruisme, nilai-nilai budaya, serta peningkatan fungsi sosial individu-keluarga-komunitasnya," Ungkapnya.

-Ast

Share this Post1:

Galeri Photo