PKM Kolaborasi Dosen-Mahasiswa FDKI Berikan Bimbingan Anti Bullying Pada Siswa SMK Assa’idiyyah
“Penguatan Dakwah Moderasi Beragama Melalui Bimbingan Anti Bullying dengan Pemanfaatan Media Sosial Berbasis Islam Terapan pada Peserta Didik SMK Assa’idiyyah Kudus†menjadi tema yang diusung tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) kolaborasi dosen dan mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam (FDKI) IAIN Kudus. Sesuai lokasi yang disebutkan dalam tema, kegiatan dilaksanakan di SMK Assa’idiyyah desa Kirig, Kec. Mejobo, Kab. Kudus pada Senin 29 Januari 2024.
Hj. Farida, M.Si., Nur Ahmad, S.Sos.I., MSI., Farikhatul `Ubudiyah, MA., Ihya Nur Syamsiani, M.A. adalah nama-nama dari tim dosen FDKI. Adapun dari tim mahasiswa, mereka antara lain:  Novia Adhimas (Prodi Pemikiran Politik Islam), Azahra Firdaus, Millati Hanifa, Karina Zulfa (Prodi Manajemen Dakwah).
“Bullying belakangan ini menjadi masalah serius di kalangan pelajar, baik itu dari sekolah dasar sampai tingkat pendidikan tinggi. Bahkan yang menjadi keprihatinan semua adalah ada beberapa kasus yang berakibat pada cacat fisik korbannya. Oleh karena itu, mari kita nyatakan bersama adik-adik; bahwa kita pribadi yang anti bullying†ungkap Farida.
Selanjutnya Kaprodi Manajemen Dakwah (Nur Ahmad) mengulas bahwa bullying bisa diantisipasi melalui pemahaman moderasi beragama. Pemahaman itu diawali dengan merenungi dalil larangan bullying yang  terdapat dalam Qur’an Surat Al Hujurat ayat 11. “adik-adik nanti setelah acara ini silahkan dibuka Qur’an terjemahnya, cari surat tersebut dan resapi maknanya†pesan Nur Ahmad kepada para siswa. Â
“dengan memegang teguh ajaran agama dan menerapkan pada kehidupan sehari-hari, insyaallah kita secara tidak langsung akan menjadi pribadi anti bullying dan bisa menjadi muslim yang berakhlakul karimah†imbuhnya.
Wahyu Erwanto, S.Pd. selaku wakil kepala bidang kesiswaan SMK Assa’idiyyah mengapresiasi positif PKM FDKI. “tema yang diangkat memang relevan di lingkungan sekolah. Bullying masih ada di kalangan pelajar, karena secara usia remaja memasuki tahap perkembangan hormon yang cepat sehingga berakibat pada kondisi emosi mereka belum stabil. Kegiatan ini membantu kami memberikan pencerahan pada siswa†ucapnya. (KUA)